Tak Sabar Menanti Taman Nasional Ujung Kulon dibuka Kembali
Mulai akhir Juni 2020, pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah memperbolehkan aktivitas wisata di kawasan konservasi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kemudian menyambutnya dengan secara bertahap membuka 29 destinasi wisata.di taman nasional dan taman wisata alam. Sayangnya, Taman Nasional Ujung Kulon tidak termasuk dalam daftar tersebut.
Meski demikian, Humas Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Andri Firmansyah, optimis rumah alami terakhir para badak jawa ini akan segera dibuka untuk turis. Mereka telah menyiapkan protokol kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Berdasarkan acuan tersebut, pengelola wisata harus melakukan pengukuran suhu tubuh, menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer, dan pembersihan area publik dengan disinfektan secara berkala. Saat ini di Pulau Peucang tercatat sudah ada 4 tempat cuci tangan.
Pemerintah daerah yang berwenang seperti Gubernur Banten, Wahidin Halim, dan Bupati Pandeglang, Irna Narulita, telah mempersilahkan objek wisata di daerahnya kembali aktif. Baik melalui pernyataan di media massa maupun surat edaran resmi. Dengan syarat, menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
Menurut Ketua Asosiasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Pandeglang, Hudan Zulkarnain, sudah banyak wisatawan yang antusias menunggu Taman Nasional Ujung Kulon dibuka kembali. Ia terpaksa menolak banyak permintaan jasa guide dan paket perjalanan menuju Taman Nasional Ujung Kulon karena belum resmi dibuka oleh pemerintah. Padahal, pemasukannya dan banyak operator wisata Taman Nasional Ujung Kulon lainnya banyak berkurang semenjak situs warisan dunia tersebut ditutup pada 18 Maret 2020.
Pembukaan Taman Nasional Ujung Kulon yang masuk dalam zona hijau penyebaran Covid 19 ini masih menunggu surat edaran dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pihak kementerian mengatakan mereka masih melakukan inspeksi dan pemantauan wilayah-wilayah naungannya, agar bisa segera dibuka kembali
"Bali, Sumatra Selatan, dan Sulawesi Selatan sedang terus kami ikuti diproyeksikan sedapat-dapatnya juga bisa dibuka," terang Menteri LHK Siti Nurbaya dalam konferensi pers, Senin (22/6).
Comments
Post a Comment